Pembacasetia.com, TENGGARONG – Dinas Perumahan dan Permukiman Kutai Kartanegara (Disperkim Kukar) terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar air bersih di puluhan desa di Kukar. Langkah ini sejalan dengan program prioritas dalam Visi Misi Kukar Idaman, yang dipimpin oleh Edi Damansyah dan Rendi Solihin.
Kabid Penyehatan Lingkungan Dinas Perumahan dan Permukiman Kukar, Supriyadi Agus, mengungkapkan bahwa sebanyak 60 proyek terkait Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) telah dilaksanakan sepanjang tahun 2023. Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 68,5 miliar.
Dari anggaran tersebut, sekitar Rp 19 miliar digunakan untuk pembangunan infrastruktur SPAM, sementara sisanya, sekitar Rp 49,5 miliar, dialokasikan untuk peningkatan dan perluasan jaringan SPAM yang telah ada.
Supriyadi menjelaskan bahwa dalam kerangka program pembangunan SPAM, terdapat 17 unit infrastruktur SPAM yang sedang dibangun di 8 Kecamatan di Kukar. Selain itu, terdapat 24 proyek peningkatan SPAM yang sudah ada dan 19 proyek perluasan infrastruktur SPAM.
“Program pembangunan SPAM di desa-desa ini akan selesai pada tahun 2024, dengan hanya beberapa dusun yang akan dilibatkan lagi,” ujar Supriyadi.
Peningkatan SPAM yang dimaksud Supriyadi mencakup peningkatan kapasitas infrastruktur SPAM yang sudah ada, seperti penambahan kapasitas bak penampungan air dan pengubahan penampungan air tandon menjadi Water Treatment Plant (WTP).
Sementara untuk perluasan infrastruktur SPAM, fokusnya adalah menambah jumlah sambungan rumah penerima manfaat sesuai dengan pertumbuhan penduduk setempat.
SPAM yang sedang dibangun akan dikelola secara mandiri oleh desa penerima manfaat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Mereka akan mengelola mulai dari perawatan hingga pembiayaan bulanan, dan akan menerima pelatihan sebelum mengambil alih pengelolaannya.
Supriyadi juga mengklaim bahwa target yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026 akan terpenuhi pada akhir 2023. Yakni menyelesaikan pembangunan SPAM di 56 desa dalam waktu 2 tahun, sementara fokus pada tahun 2024 akan tertuju pada pemeliharaan dan perbaikan SPAM yang telah dibangun.
“Pembangunan tidak mengalami kendala teknis, tetapi tantangan utamanya adalah pengelolaan SDM yang memerlukan pelatihan,” pungkasnya.(Adv/Diskominfo Kukar)
