Wednesday, November 27, 2024
HomeAdvertorialKrisis Air di Dusun Lima Desa Loa Kulu Kota Mencapai Titik Kritis

Krisis Air di Dusun Lima Desa Loa Kulu Kota Mencapai Titik Kritis

pembacasetia.com, TENGGARONG – Krisis air bersih yang parah telah melanda RT 21, 22, dan 23 di Jalan Datar Awan, Dusun Lima, Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Warga setempat yang sebelumnya bergantung pada sumur bor kecil kini menghadapi kesulitan karena sumur tersebut tidak lagi mampu menyediakan air bersih yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

PDAM, sebagai penyedia utama layanan air bersih, telah mengalihkan fokusnya hanya untuk memasok air ke Samarinda, meninggalkan warga Dusun Lima tanpa akses langsung ke sumber air bersih. Akibatnya, sumur bor yang ada seringkali kering dalam hitungan minggu, memaksa pemerintah desa untuk mengirimkan air menggunakan Water Tank (WT) ke RT yang terkena dampak.

“Kami terpaksa mengirim air dengan WT ke RT 21, 22, dan 23 karena sumur bor kami tidak lagi dapat diandalkan,” ungkap Muhamad Rizali, Kepala Desa Loa Kulu Kota.

Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Desa telah merencanakan pembangunan sumur bor baru yang lebih besar yang akan mendukung irigasi sawah. Namun, rencana ini terkendala oleh keterbatasan sumber air yang tersedia. Sungai Mahakam, yang berpotensi menjadi sumber air alternatif, memerlukan pembangunan infrastruktur tambahan yang saat ini belum ada.

PT RRL, sebuah perusahaan di sektor plywood, telah mengajukan tawaran untuk menyediakan mesin pompa air berkapasitas besar. Namun, mereka menghadapi hambatan terkait dengan kebutuhan lahan yang cukup untuk instalasi. “Kami sangat membutuhkan donasi tanah agar kami dapat memasang pompa air,” kata Rizali.

Selain itu, kondisi jalan yang rusak di RT 22, yang masih berada dalam pengelolaan PT RRL, menambah beban bagi warga. Mereka diharuskan untuk membayar sewa tahunan guna menggunakan jalan tersebut, yang menambah beban ekonomi mereka.

“Pembayaran sewa untuk jalan ini benar-benar membebani kami,” keluh Rizali.

Walaupun Pemerintah Kabupaten telah membangun jalan penghubung menuju Desa Jongkang dan Kota Samarinda, masalah air bersih dan infrastruktur jalan masih menjadi prioritas utama.

Warga mendesak pemerintah untuk meningkatkan dukungan, mirip dengan program PAMSIMAS dan perbaikan infrastruktur jalan yang telah dilakukan. “Kami membutuhkan lebih banyak dukungan, seperti yang telah diberikan kepada RT 20 Jalan Loa Gagak, termasuk pemasangan pipa air dan sambungan rumah untuk RT kami,” pungkas Rizali.(Adv/Diskominfo Kukar)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments