pembacasetia.com, TENGGARONG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) meluncurkan pemetaan zona budidaya perikanan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan nelayan. Pemetaan ini membagi wilayah Kukar menjadi tiga zona utama, yaitu zona pesisir, zona tengah, dan zona hulu, dengan fokus budidaya yang disesuaikan dengan karakteristik setiap zona.
Sekretaris DKP Kukar, Muslik, menjelaskan bahwa setiap zona memiliki spesialisasi budidaya yang berbeda. Zona pesisir difokuskan pada udang, bandeng, rumput laut, dan kepiting; zona tengah pada ikan nila, ikan mas, dan ikan lele; sedangkan zona hulu pada ikan patin, ikan gabus, dan ikan jelawat.
“Pemetaan ini membantu kami dalam memberikan pembinaan dan dukungan yang lebih spesifik kepada para pembudidaya ikan di setiap zona,” ujar Muslik.
Data produksi menunjukkan hasil yang positif di masing-masing zona, dengan peningkatan signifikan dalam hasil budidaya. Di zona pesisir, produksi udang mencapai 19.085 ton, ikan bandeng 6.406 ton, rumput laut 10.626 ton, dan kepiting 2.373 ton. Di zona tengah, produksi ikan nila 18.608 ton, ikan mas 15.903 ton, dan ikan lele 773 ton. Sementara itu, di zona hulu, ikan patin menghasilkan 10.443 ton, ikan gabus 7.885 ton, dan ikan jelawat 251 ton.
Selain pemetaan, DKP Kukar juga memperkuat pengawasan dengan mendirikan Pos Pantau, Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas), serta rumah jaga untuk memastikan keberlanjutan produksi perikanan.
“Kami juga mendukung pembentukan kelembagaan nelayan, seperti Pokdakan dan Koperasi, untuk meningkatkan kesadaran dan kerjasama antar nelayan,” tambah Muslik.
Dengan strategi pemetaan zona dan penguatan pengawasan ini, DKP Kukar berkomitmen untuk meningkatkan produksi perikanan dan kesejahteraan nelayan secara berkelanjutan. (Adv/Dinas Kelautan & Perikanan Kukar)
