pembacasetia.com, Kukar – Kehadiran para pemain keturunan yang dinaturalisasi ke Timnas Indonesia terus mencuri perhatian. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara, Aji Ali Husni, menyebut langkah ini sebagai strategi yang efektif dalam meningkatkan performa Skuad Garuda di kancah internasional.
Namun, Aji juga mengingatkan bahwa bakat-bakat lokal tidak boleh diabaikan dalam proses tersebut.
Delapan pemain keturunan yang dinaturalisasi, seperti Nathan Tjoe-A-On, Jay Idzes, hingga Rafael Struick, baru-baru ini memperlihatkan dampak nyata dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Menurut Aji, performa Timnas Indonesia kini berada di level yang lebih tinggi, terutama setelah kehadiran pemain-pemain berkualitas Eropa tersebut.
“Naturalisasi ini bukan hal baru, tapi keberhasilan di kompetisi tiga tahun terakhir menjadi sorotan,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa pencapaian positif ini terlihat dari peningkatan peringkat FIFA Timnas Indonesia, sebuah bukti konkret dari dampak positif pemain naturalisasi dalam skuad nasional.
Meski naturalisasi pemain dianggap langkah strategis, Aji tetap menyoroti pentingnya pengembangan bakat lokal sebagai fondasi jangka panjang sepak bola Indonesia.
Menurutnya, program naturalisasi seharusnya menjadi motivasi bagi pemain-pemain muda di daerah untuk meningkatkan kualitas mereka. “Persaingan ini meningkatkan standar minimum seorang pemain,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa para pemain naturalisasi yang bermain di klub Eropa dapat menjadi teladan bagi para pemain lokal. “Mereka yang diidolakan oleh anak-anak akan memberikan contoh tentang disiplin dan kerja keras,” ungkap Aji.
Dispora Kukar, yang tengah gencar menjalankan program pembinaan di level daerah, melihat program naturalisasi ini sebagai kesempatan untuk memberikan inspirasi bagi putra-putra daerah. Aji menekankan bahwa program ini tidak mengganggu jalannya pembinaan pemain muda lokal. “Sebaliknya, ini adalah momentum yang tepat untuk mendorong peningkatan kualitas sepak bola daerah,” tutupnya.
Dengan adanya program ini, harapannya pemain-pemain lokal akan lebih termotivasi untuk bersaing di level nasional, dan tidak hanya bergantung pada pemain naturalisasi untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia.(Adv/Dispora Kukar)
