pembacasetia.com, Kukar — Bagaikan puncak tertinggi gunung yang hanya bisa dicapai oleh mereka yang paling gigih, Pramuka Garuda adalah simbol puncak dari keberhasilan pembinaan kepramukaan di Indonesia. Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali membuka seleksi Pramuka Garuda tingkat kabupaten, yang menjadi ajang evaluasi untuk menilai sejauh mana pembinaan karakter dan keterampilan generasi muda telah dilaksanakan. Seleksi ini melibatkan semua tingkatan Pramuka, mulai dari Siaga hingga Pandega, dan menjadi tolak ukur keberhasilan pembina di berbagai tingkatan organisasi kepramukaan.
Pramuka Garuda adalah tingkatan tertinggi dalam Pramuka yang hanya dapat dicapai oleh mereka yang telah memenuhi serangkaian persyaratan ketat. Tingkatan ini tidak hanya menandai pencapaian individu dalam penguasaan berbagai keterampilan, tetapi juga mencerminkan keberhasilan pembinaan yang dilakukan oleh pembina. Kepala Bidang Kepramukaan Dispora Kukar, Nofan, menekankan pentingnya seleksi ini sebagai barometer keberhasilan pembina.
“Pembinaan ini terlihat dari pencapaian Garuda Pramuka. Melalui kegiatan ini, kami dapat mengukur keberhasilan pembina dalam membimbing peserta didik, berdasarkan jumlah Pramuka Garuda yang dihasilkan,” jelas Novan dalam sesi wawancara via WhatsApp, Senin (12/8/2024).
Keberhasilan mencapai tingkatan Pramuka Garuda menjadi bukti konkret dari pengembangan karakter, kecakapan hidup dan semangat kepemimpinan yang dibina sejak usia dini dalam organisasi kepramukaan.
Seleksi Pramuka Garuda ini merupakan program rutin dan unggulan yang terus dikembangkan oleh Dispora Kukar. Setiap tahun, kegiatan ini menjadi ajang bagi para Pramuka untuk mengasah keterampilan mereka dan meraih penghargaan tertinggi dalam organisasi. “Kegiatan Pramuka Garuda ini merupakan salah satu program unggulan kami. Kami sudah membuka edaran sejak 29 Juli hingga 31 Agustus 2024,” ungkap Nofan.
Pelaksanaan seleksi yang dijadwalkan pada bulan September mendatang ini melibatkan berbagai tingkatan Pramuka, dan menjadi kesempatan bagi para pembina untuk menunjukkan kualitas pembinaan mereka melalui keberhasilan para peserta didik.
Dalam Pramuka, tingkatan tidak ditentukan berdasarkan jenjang pendidikan, melainkan berdasarkan kategori usia, sehingga setiap anak dapat berkembang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Kategori Pramuka terdiri dari empat tingkatan, yaitu Siaga (usia 7-10 tahun), Penggalang (11-15 tahun), Penegak (16-20 tahun) dan Pandega (20-25 tahun).
“Kami menilai peserta berdasarkan usia mereka, bukan berdasarkan kelas sekolah. Ini memungkinkan kami untuk memberikan pembinaan yang lebih tepat dan relevan dengan perkembangan psikologis dan sosial mereka,” tambah Nofan.
Pendekatan berbasis usia ini memungkinkan Pramuka untuk menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, tanggung jawab dan kerjasama yang sesuai dengan tahapan perkembangan masing-masing individu, menjadikan mereka lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
Seleksi Pramuka Garuda bukan hanya tantangan bagi para peserta, tetapi juga menjadi refleksi bagi para pembina di Kwartir Cabang (Kwarcab), Kwartir Ranting (Kwaran) dan Gugus Depan (Gudep). Melalui seleksi ini, Dispora Kukar dapat mengevaluasi sejauh mana pembinaan yang telah dilakukan di Kabupaten Kukar.
“Seleksi ini mencakup semua tingkatan, karena di Pramuka, tingkatan tidak didasarkan pada kelas sekolah, melainkan kategori usia,” jelas Nofan.
Pramuka Garuda menjadi salah satu puncak pencapaian dalam kepramukaan, di mana setiap peserta yang berhasil mencapai tingkatan ini, diharapkan mampu menjadi teladan dan inspirasi bagi Pramuka lainnya serta membawa nama baik Kwarcab, Kwaran dan Gudep masing-masing.(ADV/Dispora Kukar)
