pembacasetia.com, Kukar – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan berbagai pilihan karier modern, ada seorang pemuda dari Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang berhasil membuktikan bahwa keterampilan tradisional seperti menjahit masih memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat. Alda Al Ali Murrabbaniah, seorang mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Kukar (Unikarta), telah mengubah hobi menjahitnya menjadi profesi yang tidak hanya memberdayakan dirinya sendiri, tetapi juga banyak orang di sekitarnya.
Berkat dedikasi dan keahliannya, Alda kini melaju dalam ajang Pemuda Pelopor bidang pendidikan tingkat nasional tahun 2024.
Berawal dari kecintaannya pada busana dan keterampilan menjahit, Alda mendirikan Rumah Jahit Alda di Jalan Triyu Tenggarong pada tahun 2020. Rumah jahit ini tidak hanya menjadi tempat Alda menjalankan usahanya, tetapi juga menjadi pusat pelatihan bagi ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan anggota organisasi lainnya seperti Himpunan Mahasiswa Islam Wati. Dedikasi Alda dalam mengajarkan keterampilan menjahit kepada komunitasnya menunjukkan bahwa hobi sederhana dapat berkembang menjadi sarana pemberdayaan yang luas.
“Dimulai dengan membuka kursus menjahit untuk ibu-ibu PKK dan organisasi lain. Tujuan saya adalah agar ilmu yang saya berikan bisa berpengaruh positif di lingkungan sekitar,” terang Alda saat ditemui di kantor Dispora Kukar, Kamis (15/8/2024).
Di dalam ajang Pemuda Pelopor, Alda membawa semangat pemberdayaan ini ke tingkat nasional, menunjukkan bahwa keterampilan seperti menjahit masih relevan dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Minat Alda pada dunia jahit terinspirasi oleh busana indah yang sering ia lihat. Dari sekadar hobi, ia akhirnya memutuskan untuk menjadikan keterampilan ini sebagai profesi. Tahun 2020 menjadi titik awal baginya ketika ia mulai menerima pesanan permak baju seperti kebaya, dress, dan baju pengantin. Tidak hanya itu, pada masa pandemi Covid-19, Alda juga berjualan masker yang menjadi produk yang sangat dibutuhkan saat itu.
Pencapaian Alda dalam mengubah hobinya menjadi profesi yang menguntungkan tidak hanya membawanya sukses secara pribadi, tetapi juga membuatnya terpilih sebagai salah satu finalis dalam ajang Pemuda Pelopor. Keahliannya dalam menjahit telah membuka banyak peluang, baik bagi dirinya maupun orang lain.
Perjalanan Alda dalam mengembangkan Rumah Jahitnya tidak lepas dari dukungan penuh yang ia dapatkan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kukar. Dukungan ini memungkinkan Alda untuk terus memperluas jangkauan pemberdayaannya dan memberikan pelatihan kepada lebih banyak orang.
Pada tanggal 30 Juli 2024, tim penilai dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI telah mengunjungi Rumah Jahit Alda untuk melakukan Fact Finding, sebuah proses pencarian fakta yang akan menentukan apakah Alda layak mendapatkan penghargaan sebagai Pemuda Pelopor tingkat nasional. Kunjungan ini menjadi langkah penting dalam karier Alda, yang menunjukkan bahwa dedikasinya dalam menjahit telah diakui dan diapresiasi di tingkat nasional.
Alda berharap, pencapaiannya dalam bidang menjahit dan pemberdayaan masyarakat ini dapat menjadi inspirasi bagi pemuda-pemudi lainnya di Kukar. Menurutnya, setiap pemuda memiliki potensi untuk membawa perubahan positif di komunitasnya, asalkan memiliki semangat dan dedikasi yang kuat.
“Pemuda dengan kreativitas yang tinggi dapat menjadi role model yang menginspirasi orang lain untuk berpikir out of the box dan menciptakan perubahan positif,” tutur Alda.
Dengan semangat yang ia tunjukkan, Alda Al Ali Murrabbaniah telah membuktikan bahwa pemuda tidak hanya dapat berkontribusi pada perkembangan komunitasnya, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang melalui keterampilan yang mereka miliki, dalam kasus Alda itu menjahit.(Adv/Dispora Kukar)
