pembacasetia.com, Kukar – Di balik gemuruh pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), ada satu kekuatan yang tak bisa diabaikan, yaitu pemuda. Sekretaris Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara, Safliansyah, menyerukan peran strategis organisasi kepemudaan (OKP) dalam mendukung proyek nasional ini.
Mulai dari menyebarkan kesadaran hingga memperkuat kolaborasi, OKP dipandang sebagai motor penggerak perubahan yang akan menentukan masa depan IKN.
Dari segi pendidikan dan kesadaran, Safliansyah menekankan pentingnya penyebaran informasi terkait IKN kepada masyarakat. Ia menyarankan agar OKP menggunakan berbagai metode seperti seminar, diskusi, dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai potensi serta manfaat pembangunan IKN.
“Tujuannya adalah meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap proyek nasional ini dan memastikan keberlangsungan kemajuan bangsa,” ungkap Safliansyah dalam kegiatan fasilitasi OKP yang digelar oleh Dispora Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. Dengan pendekatan ini, OKP diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam memperkuat dukungan masyarakat terhadap IKN.
Safliansyah juga menekankan pentingnya peran OKP dalam mengumpulkan informasi terkait perencanaan dan potensi kerja sama di IKN. Menurutnya, informasi ini tidak hanya penting bagi organisasi itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas.
“OKP harus berperan sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat, memastikan semua pihak mendapatkan informasi yang akurat dan komprehensif tentang perkembangan IKN,” katanya.
Dengan demikian, OKP dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung proyek pembangunan ini.
Peran advokasi juga menjadi sorotan Safliansyah. Ia menekankan bahwa OKP memiliki tanggung jawab untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, terutama yang berkaitan dengan dampak sosial dan ekonomi dari pembangunan IKN.
“Organisasi kepemudaan memiliki tanggung jawab untuk memastikan partisipasi aktif pemuda dalam pengambilan keputusan terkait proyek ini,” tegasnya.
OKP diharapkan menjadi wadah penting bagi pemuda untuk menyampaikan pandangan dan kekhawatiran mereka kepada pihak-pihak yang berwenang.
Menurut Safliansyah, OKP harus mampu memberdayakan pemuda dengan menyediakan program-program yang fokus pada peningkatan keterampilan. Ini mencakup keterampilan profesional, kewirausahaan, kepemimpinan, dan komunikasi yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi perubahan yang akan terjadi akibat pembangunan IKN.
“OKP harus menjadi penggerak dalam mempersiapkan pemuda agar siap menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan yang relevan,” jelasnya. Dengan pemberdayaan ini, pemuda diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan dan perkembangan IKN.
Safliansyah menutup paparannya dengan menekankan pentingnya kemitraan dan kolaborasi antara OKP, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta. Menurutnya, kerja sama yang solid akan memastikan keterlibatan pemuda dalam pembangunan IKN.
“Kemitraan ini penting untuk memastikan peran pemuda dalam mendukung pembangunan IKN,” tutup Safliansyah. Melalui kolaborasi yang baik, OKP diharapkan dapat memaksimalkan kontribusinya dalam mewujudkan pembangunan IKN yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan peran yang beragam dan strategis ini, OKP di Kutai Kartanegara diharapkan dapat menjadi aktor penting dalam menggerakkan dan mempercepat pembangunan IKN, sambil terus memperjuangkan kepentingan dan aspirasi pemuda serta masyarakat.(Adv/Dispora Kukar)
