pembacasetia.com, Kukar — Perayaan Erau Adat Kutai 2024 tak hanya diwarnai dengan kemeriahan budaya, tetapi juga semakin semarak dengan digelarnya sepuluh perlombaan Olahraga Tradisional (Oltrad) yang mengundang antusiasme luar biasa.
Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara sukses menarik minat peserta dari berbagai daerah, termasuk Samarinda dan Kutai Timur, yang berlomba-lomba menunjukkan kemampuan dalam cabang-cabang unik olahraga tradisional.
Event ini tak hanya mempertahankan warisan budaya, tapi juga menciptakan momen kompetitif yang penuh semangat di tengah masyarakat.
Berbagai perlombaan yang digelar meliputi Begasing, Asen Naga, Hempas Bantal, Belogo, Menyumpit, Kelom Panjang, Ketapel, Dagongan, Enggrang, dan Panahan Tradisional. Seluruh pertandingan tersebar di beberapa lokasi strategis seperti halaman Planetarium, Stadion Rondong Demang untuk panahan, serta halaman parkir jembatan Repo-repo di Tenggarong.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kukar, Aji Muhammad Ari Junaidi, menyatakan bahwa perlombaan ini tidak hanya bertujuan sebagai hiburan, tetapi juga untuk memecah keramaian di lokasi yang berbeda agar masyarakat dapat menikmati acara secara nyaman.
“Kita mulai sejak tanggal 21 September hingga 26 September dengan berbagai lokasi perlombaan,” ungkapnya, Kamis (26/9/2024).
Pada tahun 2024, animo masyarakat terhadap olahraga tradisional ini mengalami peningkatan yang signifikan. Menurut Ari, jumlah peserta tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, peserta meningkat tajam. Contohnya, pada perlombaan Ketapel dan Menyumpit, terdapat lebih dari 100 peserta, sementara Asen Naga diikuti oleh 30 peserta,” jelas Ari.
Selain masyarakat lokal, perlombaan ini juga menarik minat peserta dari luar Kukar, seperti dari Samarinda, Kutai Timur, Bengalon, serta berbagai perwakilan dari kecamatan dan sekolah-sekolah di Kukar. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga tradisional semakin diminati oleh masyarakat luas.
Dispora Kukar berharap kegiatan ini dapat mendorong pelestarian olahraga tradisional, meski tanpa adanya event besar. Ari menambahkan,
“Harapan kami, oltrad ini bisa terus dilestarikan oleh masyarakat di lingkungan masing-masing. Meski tanpa event besar, kami akan terus mendukung pelestarian ini dalam skala kabupaten dan provinsi.”
Melalui penyelenggaraan yang konsisten dan melibatkan partisipasi yang luas, olahraga tradisional di Kukar diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi warisan budaya yang lestari di masyarakat.(Adv/Dispora Kukar)