Kami dari pihak Smarthajj mengucapkan mohon maaf sebesar – besarnya kepada seluruh jamaah atas ketidak nyamanan perjalanan umroh kali ini sehingga menimbulkan berbagai persepsi dan pengalaman yang kurang baik kepada para jamaah dan ini akan menjadi evaluasi besar bagi kami
pembacasetia.com – Agen travel umroh Smarthajj akhirnya angkat bicara terkait kabar yang menyebut mereka menelantarkan jemaah umroh. Dalam wawancara dengan wartawan, perwakilan Smarthajj Juleo Adi Pradana, menegaskan bahwa pihaknya merupakan agen resmi yang bekerja sama dengan Duta Putra Delima dan beroperasi sesuai prosedur yang diatur oleh Kementerian Agama.
“Smarthajj itu pusat informasi haji dan umroh, kami salah satu agen Duta Putra Delima. Nanti boleh dicek di Siskopatu ada namanya Duta Putra Delima. Jadi kalau dibilang keberangkatan kami ilegal itu tidak benar karena kami resmi, menggunakan Siskopatu yang dikeluarkan oleh Kemenag. Kami berangkat sesuai dengan legalitas Duta Putra Delima. Kemudian secara visa kami juga menggunakan visa yang resmi, yakni visa umrah, bukan visa ziarah,” jelasnya.
Kronologi Keberangkatan dan Kendala di Perjalanan:
Menurut Juleo, jemaah semestinya berangkat pada 22 Januari 2025 dari Makassar dengan rute Makassar–Kuala Lumpur–Jeddah dan kembali dengan rute yang sama. Namun, pihak vendor tiket tidak menyediakan tiket domestik yang seharusnya menggunakan Batik Air dan baru menginformasikan kendala ini enam hari sebelum keberangkatan. Akibatnya, Smarthajj harus mengatur ulang rute perjalanan melalui Jakarta–Singapura–Jeddah.
“Jamaah berangkat, namun sempat tertahan beberapa hari di Bangkok karena menunggu tiket dari vendor.
Saat kepulangan pun, tiket kami belum tersedia. Pada 2 Februari, sekitar 60 tiket keluar dengan rute Jeddah–Manila–Malaysia–Jakarta. Namun, saat tiba di Manila, tiket Manila–Malaysia belum rilis, sehingga jemaah tertahan di imigrasi,” ujarnya.
Juleo juga membantah tudingan bahwa pihaknya menyediakan tiket palsu. Ia menegaskan bahwa tiket telah dibeli dari vendor resmi dan bukti pembayaran sudah disertakan dalam invoice.
Ia menegaskan bahwa Smarthajj tidak pernah berniat mencelakakan jemaah dan menuding vendor tiket dari PT. Baruna Java Celebes, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
Penanganan Jemaah dan Kasus Kematian Salah Satu Jemaah:
Smarthajj juga menjelaskan mengenai salah satu jemaah yang meninggal dunia dalam perjalanan pulang. Juleo menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan maksimal.
“Terkait korban yang meninggal dunia, jamaah sudah terbang dari Filipina. Ketika mendarat di Malaysia, saat berdiri dari kursi, ia terjatuh dan tidak sadarkan diri. Kami langsung mengirimkan orang dari Jakarta yang memahami proses pengurusan jenazah dan berkoordinasi dengan keluarga. Alhamdulillah, jenazah bisa dipulangkan ke Indonesia sampai di Baubau dengan seluruh biaya ditanggung pihak travel,” ujarnya.
Pernyataan ini diperkuat oleh Sanusi (68), salah satu jemaah umroh yang mengalami langsung insiden keterlambatan tiket di Manila.
“Kami tiba di Manila menunggu tiket lanjutan, paspor kami dikumpulkan dan tertahan sekitar 29 jam. Pada akhirnya, saat ada tiket, kami berangkat ke Malaysia. Teman saya, almarhum, ketika pesawat tiba, berdiri dan langsung jatuh tidak sadarkan diri. Dari pihak travel langsung membantu. Waktu itu juga ada dari pihak KBRI yang turut membantu kami,” ungkapnya.
Sanusi menegaskan bahwa dirinya tidak merasa ditelantarkan oleh pihak travel, meskipun ada keterlambatan tiket.
“Memang perjalanan agak jauh karena pindah-pindah pesawat, tapi tetap kami dijamin oleh pihak travel. Cuma di Manila ada sedikit keramaian karena keterlambatan tiket. Pada intinya, pihak travel tidak lepas tangan,” tambahnya.
Sementara itu, Rolin Jumain, jemaah umroh lainnya, menjelaskan mengenai meninggalnya salah satu jemaah di Makkah.
“Pas mau umroh ketiga, almarhum ini meninggal di klinik, dibantu oleh pihak travel dan mutoif. Kami ambil jenazahnya, disalatkan di Masjidil Haram, dan dimakamkan di sana,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa almarhum memiliki riwayat penyakit stroke, dan perjalanan umroh ini juga dimaksudkan sebagai upaya spiritual untuk kesembuhannya.
Smarthajj Akan Tempuh Jalur Hukum:
Juleo menegaskan bahwa pihaknya telah melayangkan somasi kepada vendor tiket dan akan membawa kasus ini ke Polda Sulawesi Tenggara.
“Kami sangat dirugikan oleh pihak vendor tiket. Jemaah yang niatnya beribadah dengan khusyuk justru harus mengalami kelelahan dan emosi akibat masalah ini. Kami sudah mengirimkan somasi kedua kepada pihak vendor tiket, insyaAllah besok kita akan lanjutkan ke Polda untuk laporan kepolisian,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa Smarthajj tidak menelantarkan jemaah dan tetap bertanggung jawab hingga para jemaah kembali ke Indonesia dengan selamat.
Juleo juga memastikan bahwa seluruh jemaah telah mendapat pendampingan yang memadai selama perjalanan, dengan tiga tour leader yang menemani kelompok di Filipina dan Jeddah. Ia sendiri menjadi orang terakhir yang kembali dari Jeddah untuk memastikan semua jemaah pulang dengan selamat, tutupnya.