pembacasetia.com, Samarinda – Gagasan pemanfaatan air Sungai Mahakam melalui sistem pipanisasi ke wilayah Balikpapan dan Bontang mendapat dukungan kuat dari Komisi III DPRD Kaltim.
Anggota Komisi III, Subandi, menilai bahwa proyek ini menjadi langkah realistis untuk menjawab persoalan kronis kekurangan air bersih di dua kota tersebut.
Menurut Subandi, krisis air di Balikpapan dan Bontang bukanlah masalah baru. Minimnya sumber air baku selama ini membuat distribusi air bersih sangat terbatas, bahkan tidak jarang warga mengalami kekeringan dalam waktu panjang.
“Selama ini Balikpapan mengandalkan air dari danau di sekitar jalan tol, dan itu sudah tak cukup. Maka, pipanisasi dari Mahakam jadi opsi yang paling masuk akal,” kata Subandi.
Ia menyampaikan bahwa meskipun proyek ini membutuhkan dana besar di awal, secara jangka panjang pipanisasi jauh lebih efisien dibandingkan teknologi pengolahan air laut (desalinasi) yang biayanya tinggi dan operasionalnya kompleks.
“Saya pernah mengikuti pembahasan teknisnya. Untuk skala besar, biaya pipanisasi jauh lebih murah dibanding desalinasi. Ini bukan hanya lebih murah, tapi juga lebih stabil secara pasokan,” jelasnya.
Terkait kekhawatiran sebagian masyarakat Samarinda bahwa proyek ini akan mempengaruhi pasokan air di ibu kota provinsi, Subandi memastikan bahwa kebutuhan air untuk Samarinda tetap aman. Penambahan titik pengambilan air (intake) telah dilakukan guna memperkuat cadangan.
“Pasokan air baku untuk Samarinda saat ini mencukupi. Persoalannya bukan di sumber, tapi di jaringan distribusi, terutama jaringan sekunder yang masih perlu dibenahi bertahap,” imbuhnya.
Subandi juga menyatakan, dari sisi teknis, penggunaan Sungai Mahakam sebagai sumber air baku lintas wilayah sangat memungkinkan. Ia bahkan menganalogikan hal ini dengan distribusi minyak mentah yang bisa dikirim antarpulau menggunakan pipa.
“Kalau minyak saja bisa kita salurkan lewat pipa ke berbagai wilayah, apalagi air. Ini hanya soal komitmen politik dan perencanaan teknis yang matang,” tegasnya.
Subandi mengajak semua pihak, termasuk masyarakat Samarinda, untuk mendukung penuh proyek ini demi kepentingan bersama. “Kita harus berpikir untuk kepentingan regional. Air bersih adalah kebutuhan mendasar, dan saudara-saudara kita di Balikpapan serta Bontang sangat membutuhkannya,” tutupnya. (Adv/RM)

 
 
                                     
 
