pembacasetia.com, Samarinda – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) harus dijalankan sebagai sarana edukatif yang membangun, bukan sebagai wadah untuk tindakan perpeloncoan.
Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi, yang menyoroti pentingnya menjaga semangat akademis dalam pelaksanaan MPLS di berbagai satuan pendidikan.
Darlis menyatakan bahwa meskipun durasi MPLS kini diperpanjang menjadi lima hari, fokus utama kegiatan tersebut tetap harus diarahkan pada pembentukan karakter dan kesiapan mental siswa dalam memasuki lingkungan sekolah yang baru.
“Tambahan hari bukan alasan untuk melakukan aktivitas yang menyimpang. Jangan sampai MPLS justru menjadi ajang perpeloncoan. Harus benar-benar mencerminkan suasana akademik,” ujar Darlis.
Ia menggarisbawahi bahwa MPLS seharusnya menjadi ruang perkenalan yang positif, mendorong rasa percaya diri siswa baru, serta memperkenalkan budaya belajar di sekolah. Segala bentuk tindakan yang bersifat merendahkan atau menekan siswa, menurutnya, sudah tidak relevan di era pendidikan modern.
“Budaya-budaya feodal seperti perpeloncoan itu sudah seharusnya ditinggalkan. Kita tidak bisa lagi mentolerir praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai pendidikan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Darlis berharap pihak sekolah menyusun kegiatan MPLS secara bijaksana dengan pendekatan yang membangun. Ia juga mendorong adanya pengawasan ketat dari sekolah maupun dinas pendidikan agar tidak ada ruang bagi penyimpangan.
“MPLS itu bertujuan membekali siswa agar siap belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Jadi, segala kegiatan yang tidak mendukung tujuan itu, apalagi yang menyudutkan siswa, wajib dihentikan,” tandasnya. (Adv/RM)

 
 
                                     
 
