Thursday, October 30, 2025
HomeDPRD Provinsi Kalimantan TimurPembangunan di Maratua Ditinggal Jauh, Syarifatul Desak Pemerintah Bertindak Cepat

Pembangunan di Maratua Ditinggal Jauh, Syarifatul Desak Pemerintah Bertindak Cepat

pembacasetia.com, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Syadiah, kembali menyoroti minimnya perhatian pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur di Pulau Maratua, Kabupaten Berau.

Pulau yang dikenal sebagai destinasi wisata unggulan dan kawasan perbatasan strategis ini dinilai masih tertinggal dalam banyak aspek, terutama terkait penanganan abrasi dan akses jalan yang buruk.

Dalam keterangannya, Syarifatul mengungkapkan bahwa kondisi Maratua jauh dari kata ideal. Ia menilai bahwa potensi wisata dan posisi strategis pulau tersebut belum diimbangi dengan dukungan infrastruktur yang memadai.

“Maratua ini punya posisi penting, baik secara geografis maupun dalam pengembangan sektor pariwisata. Tapi hingga kini, belum terlihat keseriusan pemerintah dalam membangun secara menyeluruh di sana,” katanya.

Salah satu persoalan utama yang diangkat adalah abrasi pantai yang semakin mengkhawatirkan. Syarifatul menyebut bahwa kerusakan garis pantai tak hanya terjadi di Teluk Harapan, tetapi juga di sejumlah kampung lain seperti Payung-Payung yang kini mulai mengalami dampak serupa.

“Masalah abrasi ini bukan hanya soal Teluk Harapan saja. Beberapa kampung lain juga mulai terancam, dan ini menunjukkan perlunya perencanaan menyeluruh dalam menjaga wilayah pesisir Maratua,” tegasnya.

Menurutnya, tanggung jawab penanganan lingkungan pesisir tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah provinsi. Pemerintah Kabupaten Berau, melalui dinas teknis seperti PUPR, juga harus aktif mengambil langkah.

“Jangan hanya menunggu bantuan dari atas. Pemerintah kabupaten harus lebih progresif. Ini menyangkut kelangsungan hidup masyarakat yang bergantung pada sektor kelautan dan wisata,” ujarnya.

Tak hanya abrasi, Syarifatul juga menyinggung buruknya infrastruktur jalan di kawasan Teluk Harapan yang dinilainya sangat tidak memadai. Ia menuturkan bahwa akses jalan yang hanya disemen sebagian kecil itu sudah lama tak mengalami perbaikan.

“Ada jalan yang hanya dibeton 10 meter, selebihnya dibiarkan rusak. Bagaimana wisatawan mau datang kalau akses ke lokasi saja sulit?” keluhnya.

Ia menegaskan, infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, dan fasilitas pendukung wisata harus menjadi prioritas pembangunan. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Maratua, menurutnya, akan memperkuat posisi pulau tersebut sebagai garda terdepan Kalimantan Timur.

“Maratua bukan hanya soal estetika alam, tapi juga soal bagaimana kita menyiapkan daerah perbatasan sebagai wajah Indonesia. Jangan sampai potensi ini terabaikan,” tegas Syarifatul.

Sebagai penutup, ia meminta agar seluruh pihak, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten, lebih memperhatikan nasib wilayah terpencil seperti Maratua. Baginya, pembangunan yang tidak inklusif hanya akan menambah ketimpangan antarwilayah.

“Maratua jangan terus dibiarkan tertinggal. Ini soal keadilan pembangunan, dan soal komitmen menjaga lingkungan serta masa depan masyarakatnya,” pungkasnya. (Adv/RM)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments