Thursday, October 30, 2025
HomeDPRD Provinsi Kalimantan TimurGuntur Dorong Festival Jembayan Kampung Tuha Masuk Kalender Budaya Resmi Kaltim

Guntur Dorong Festival Jembayan Kampung Tuha Masuk Kalender Budaya Resmi Kaltim

pembacasetia.com, Samarinda – Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Guntur, mendorong agar Festival Jembayan Kampung Tuha (FJKT) yang digelar rutin di Desa Jembayan, Kabupaten Kutai Kartanegara, ditetapkan sebagai salah satu agenda budaya tetap tingkat provinsi.

Guntur menilai FJKT bukan hanya perayaan seremonial tahunan, tetapi mencerminkan kekayaan nilai historis, spiritual, dan sosial yang tumbuh dari akar masyarakat. Ia menekankan pentingnya pelestarian dan penguatan acara seperti ini sebagai bagian dari upaya menjaga jati diri budaya lokal.

“Festival ini lebih dari sekadar acara hiburan. Ia memuat nilai-nilai adat, penghormatan terhadap leluhur, serta semangat gotong royong yang makin jarang dijumpai di era modern. Sudah saatnya pemerintah daerah memberi pengakuan dan dukungan penuh,” ujar Guntur.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara, Guntur mengamati bagaimana FJKT secara konsisten diselenggarakan selama enam tahun terakhir atas inisiatif dan swadaya masyarakat.

Ia menyebut ketekunan warga dalam menjaga tradisi tersebut sebagai bukti nyata masih kuatnya kesadaran budaya di tingkat akar rumput.

Namun, menurutnya, keberlangsungan festival tak bisa terus mengandalkan dana masyarakat. Dukungan kelembagaan, termasuk dari Pemprov Kaltim, dibutuhkan agar kegiatan semacam ini mendapat tempat dalam program strategis pariwisata dan kebudayaan daerah.

“Kalau bicara pembangunan berbasis budaya, inilah contohnya. FJKT adalah contoh ideal bagaimana warisan lokal dapat dirawat dan dikembangkan dari bawah. Tinggal bagaimana pemerintah hadir dan memberi penguatan,” tegasnya.

Salah satu kekuatan utama FJKT adalah ritual ma’am leluhur atau ziarah ke makam pendiri desa yang menjadi inti dari seluruh rangkaian acara. Guntur menilai prosesi ini memiliki makna spiritual dan edukatif yang tinggi, serta bisa menjadi sarana pembelajaran nilai-nilai luhur bagi generasi muda.

“Kegiatan seperti ini bisa menjadi jembatan bagi anak-anak muda mengenal sejarah, nilai adat, dan asal-usul komunitas mereka. Ini adalah bentuk pendidikan budaya yang sangat dibutuhkan di tengah arus globalisasi,” jelas politisi dari PDI Perjuangan itu.

Ia juga menyoroti potensi FJKT dalam membangkitkan kembali semangat gotong royong antarwarga yang mulai terkikis di masyarakat modern. Menurutnya, kegiatan komunal seperti ini memperkuat solidaritas sosial yang selama ini menjadi ciri khas desa-desa di Kaltim.

“Jika nilai kebersamaan ini bisa dirawat lewat festival, maka kita tidak hanya mempertahankan budaya, tapi juga membangun karakter masyarakat,” tambahnya.

FJKT tahun ini kembali digelar dengan serangkaian kegiatan, mulai dari pertunjukan seni tradisional, ritual adat, aksi sosial, hingga napak tilas sejarah desa.

Guntur berharap festival ini ke depan tidak hanya dipandang sebagai hajatan lokal semata, tapi masuk ke dalam program kebudayaan yang diakui secara resmi oleh pemerintah provinsi.

“Kalau Kaltim serius ingin membangun sektor budaya dan pariwisata, festival semacam ini harus dijadikan prioritas. FJKT punya potensi besar menjadi ikon budaya daerah, tinggal bagaimana kita semua, termasuk pemerintah, memberi ruang dan pengakuan,” tutupnya. (Adv/RM)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments