pembacasetia.com, Samarinda – Menyikapi semakin menurunnya populasi Pesut Mahakam, anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, mendesak keterlibatan lintas sektor dalam upaya pelestarian mamalia endemik Sungai Mahakam tersebut. Ia menegaskan bahwa krisis yang terjadi tak bisa ditangani secara parsial.
“Pesut Mahakam bukan hanya bagian penting dari ekosistem sungai kita, tapi juga warisan hayati Kaltim yang tak ternilai. Jika tidak ada tindakan konkret dan terencana, kita bisa kehilangan spesies ini selamanya,” kata Sarkowi.
Ia menjelaskan bahwa pesut memiliki siklus hidup yang terbatas, yakni hanya bisa melahirkan maksimal tiga kali selama hidupnya dan rata-rata hanya hidup hingga 40 tahun. Fakta ini, menurutnya, menjadi alarm bahwa konservasi harus menjadi prioritas bersama.
“Populasi yang kecil dan regenerasi yang lambat membuat spesies ini sangat rentan. Kita tidak boleh menunggu hingga situasinya tak bisa dibalik,” tuturnya.
Sarkowi pun mendorong agar seluruh elemen, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri, akademisi, hingga komunitas lingkungan untuk bersinergi menyusun strategi penyelamatan yang sistematis dan berkelanjutan.
“Ini bukan tanggung jawab satu lembaga saja. Kita butuh keterpaduan kebijakan, regulasi yang ditegakkan, serta partisipasi masyarakat dan dunia usaha,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peta jalan yang jelas untuk konservasi pesut, termasuk penyuluhan publik yang masif, penguatan aturan lingkungan, dan alokasi anggaran yang memadai.
“Sudah saatnya kita bergerak bersama. Pesut Mahakam bukan hanya milik Kalimantan Timur, tapi aset bangsa yang harus kita jaga,” tutupnya. (Adv/RM)
