pembacasetia.com, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fadly Imawan, menyerukan perlunya pendekatan baru dalam pelestarian budaya lokal agar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, khususnya di era digital.
Ia menyatakan bahwa budaya tidak hanya cukup dilestarikan dalam bentuk simbolik, melainkan perlu diintegrasikan dengan teknologi untuk menjadi sumber ekonomi kreatif yang berdaya saing.
“Selama ini kita sering membatasi budaya hanya sebatas tontonan seremonial atau koleksi museum. Padahal, jika kita manfaatkan teknologi digital, budaya bisa menjadi kekuatan ekonomi yang sangat menjanjikan,” ungkap Fadly.
Fadly melihat peluang besar dalam memadukan warisan budaya dengan teknologi modern, terutama untuk menarik minat generasi muda dan menjangkau audiens global.
Digitalisasi menurutnya bukan hanya alat dokumentasi, tetapi juga sarana membangun identitas daerah sekaligus mendorong sektor ekonomi kreatif.
Ia memberi contoh beragam bentuk adaptasi budaya yang bisa dilakukan, seperti pertunjukan seni berbasis virtual, penjualan produk kerajinan melalui platform daring, hingga konten edukatif seputar tradisi yang dikemas dalam format multimedia.
“Kalau ini dikelola dengan baik, bisa membuka banyak peluang usaha baru, terutama di sektor ekonomi kreatif yang sangat potensial saat ini,” jelasnya.
Namun demikian, Fadly menekankan bahwa langkah digitalisasi tidak bisa berjalan sendiri. Menurutnya, dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan, baik dalam bentuk pembangunan infrastruktur digital maupun pelatihan teknologi bagi para pelaku seni dan budaya.
“Seniman dan budayawan harus dibekali kemampuan digital agar bisa menyesuaikan diri dengan platform-platform baru. Di sinilah peran negara harus hadir,” katanya.
Ia juga mendorong terbentuknya kolaborasi antara komunitas budaya, institusi pendidikan, pelaku usaha, dan sektor pariwisata dalam rangka menciptakan ekosistem budaya yang produktif, inklusif, dan berkelanjutan.
“Kita harus mulai melihat budaya sebagai aset ekonomi, bukan hanya warisan. Jika dikelola serius, budaya bisa menjadi sumber daya strategis dalam pembangunan daerah,” tutupnya. (Adv/RM)