Pembacasetia.com, TENGGARONG – Kasus perdagangan manusia, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan eksploitasi terhadap anak masih menjadi permasalahan serius di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dan solusi dari kasus-kasus tersebut
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar bekerja sama dengan Unit Layanan Strategis Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (ULS-PPID) Universitas Mulawarman (Unmul) melakukan kajian ilmiah.
Hasil kajian tersebut disampaikan dalam seminar yang dihadiri oleh aktivis lembaga penyedia layanan anak, Selasa (28/11/2023) di ruang pertemuan DP3A Kukar. Dihadiri oleh Kepala Bidang Perlindungan Anak Saiful didampingi Kabid Sosial Budaya Kemasyarakatan BRIDA Tulus Sutopo.
Kepala DP3A Kukar Bambang Arwanto, melalui Kabid Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak, Marhaini mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai upaya pencegahan dan perlindungan pada anak dengan menyebarluaskan informasi, menambah wawasan dan ilmu bagi aktivis lembaga penyedia layanan anak dalam pendampingan korban kekerasan anak di Kukar.
“Kami ingin memberikan pemahaman kepada aktivis lembaga layanan, bagaimana memberikan pendampingan pada korban kekerasan terhadap anak sehingga bisa saling bersinergi dalam menekan angka korban kekerasan kepada anak,” ujarnya.
Kajian ilmiah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas layanan dan perlindungan anak di Kukar, serta mendorong kerjasama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan hak asasi manusia. (Adv/DP3A Kukar)
